Oleh : Sri Winarni, S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia UPTSP SMPN 2 Trawas
Email : wienskayun@yahoo.com
Website : www.diarywiens.blogspot.com
Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat
membantu siswa supaya terjadi proses belajar. Dengan menggunakan media
pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman nyata,
sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan mudah dan lebih
baik.
Berikut ini adalah salah satu contoh media
pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Penulis sudah mempraktikkan media pembelajaran ini dan hasilnya
sangat bagus. Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Proses
pembelajaran menjadi menyenangkan.
DESKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN KOTAK HURUF
Nama Media : Kotak Huruf
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : IX
/ Ganjil
Bentuk Media : Sebuah
Kotak Bertuliskan Huruf Awal dari opini yang ada di dalamnya
Standar
Kompetensi : Membaca intensif opini surat kabar
Kompetensi
Dasar : Menemukan gagasan utama dalam opini surat kabar
Indikator : Mampu memahami pokok-pokok berita
Alokasi
Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)
Alat
dan Bahan : Gunting, Double tape, Kamera digital, Kotak
warna-warni, Guntingan opini dari Koran.
PROSEDUR PEMBUATAN
1.
Persiapan alat dan bahan.
CARA PENGGUNAAN MEDIA
1. Mengkondisikan siswa |
2. Memberi pengantar tentang langkah dan tujuan pembelajaran serta peranan penggunaan |
5. Setelah selesai, jawaban dimasukkan ke dalam kotak kembali dan diberikan kepada teman sebangkunya untuk ditanggapi
6. Hasil tanggapan dimasukkan bersama jawaban dari kelompok lain ke dalam kotak dan diserahkan kepada guru
Media Pembelajaran Kotak Huruf dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia sangat cocok karena sudah memenuhi kriteria pemilihan media
yaitu : (1) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran
dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. (2)
Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar
lebih mudah dipahami siswa. (3) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang
diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu
mengajar. (4) Keterampilan guru menggunakannya, artinya secanggih apapun sebuah
media apabila tidak tahu cara menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki
arti apa-apa. (5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran berlangsung. (6) Memilih media
pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang
terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa. (Ditjen PMPTK, 2008 :
7-8).
Tidak ada media pembelajaran yang sempurna, maka
seorang guru diharapkan mampu memilah dan memilih serta menentukan media dan
metode pembelajaran yang paling relevan dengan tujuan dan situasi yang
dihadapinya di kelas sehingga pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih
bervariatif, lebih bermakna, menantang dan juga menyenangkan. (Wien’s)
bagus
BalasHapusBisa buatkan media lectora gak?
BalasHapus