kepak sayap sembunyi di balik rimbun daun bambu
azan melantun mengetuk bumi sampai ke langit
menyambut malaikat yang sibuk menghitung
santri berlenggang gegas menuju langgar
mencari catatan tentang jalan panjang
kepak sayap sembunyi di balik rimbun daun bambu
gemuruh zikir menyapa hati yang sibuk bercanda
menumpuk dosa di dada belum juga terasa
membuta masa bergulir di renda-renda senja
petang hari pertanda berakhir sempurna
hilang peluang darma jangan ditanya.
Kang Gussalim
Gebangsari, 10 Mei 2011 17.35